8 Okt 2010

SKENARIO PEMBELAJARAN

REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

Murid yang terdiri dari 20 orang telah berada di tempatnya masing-masing sebelum pelajaran dimulai, lalu saat guru telah datang dan duduk ditempatnya pelajaran pun dimulai.

Ketua kelas : “Duduk siappp!!! Berdo’a mulai!!!”.
Selesai!!! Beri salam!!!
Murid : “Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh”
Guru : “Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh”
“Bagaimana anak-anak, sudah siap belajar?”
Murid : “Siap bu guru..”
Guru : “Baiklah mari kita mulai,.”
“Materi kita kali ini adalah bilangan pecahan..”
“Ada yang tahu bilangan pecahan itu apa?”
Murid 1 : “Bilangannya kaca bu.. makanya disebut bilangan pecahan..”
Guru : “Bagus,.tapi bukan itu jawaban yang sebenarnya, bilangan pecahan adalah bilangan…….. (walaupun jawabannya salah tapi guru tetap menghargai keberaniaan anak tersebut).
Guru : (bercerita)
“Ada seorang ibu, ia mempunyai 2 potong roti. Tapi Ibu tersebut memiliki 4 orang anak. Nah, bagaimanakah ibu tersebut membagi 2 potong roti kepada 4 orang anaknya sehingga setiap anak mendapat bagian yang sama?”
”Untuk menjawab itu mari kita cari jawabannya”.
Guru : (Guru membagi 20 murid kedalam 5 kelompok)
Kelompok alfa : A, B, C, D.
Kel beta : E, F, G, H.
Kel gamma : I, J, K, L.
Kel delta : M, N, O, P.
Kel epsilon : Q, R, S, T.
Guru : (Guru membagikan 2 potong roti dan sebuah pemotong roti kepada setiap kelompok)
”Ibu akan membagikan roti ini kepada kalian, setiap kelompok mendapatkan 2 potong roti dan sebuah pemotong roti”.
Guru : ”Pertanyaannya, Bagaimana 2 potong roti itu bisa dibagikan kepada semua anggota kelompok dengan bagian yang sama (rata)? Ibu kasih waktu 15 menit untuk menyelesaikannya”
(Pada saat kelompok mengerjakan soal yang diberikan, guru selalu berkeliling kesetiap kelompok untuk mengamati dan membimbing setiap kelompok)
Guru : (Setelah 15 menit)
”Anak-anak waktu nya sudah habis, jangan ada lagi yang mengerjakan. Sekarang kita akan mengundi, kelompok apa yang akan mempresentasi kan hasil kerja kelompoknya”
(Setelah diundi, yang pertama presentasi adalah kelompok ”delta”)
Guru : ”Dari kelompok ”delta” siapa yang akan menunjukkan hasil kerja kelompoknya?”
Kel delta : ”15 bu......”
Guru : ”Baik ayo silahkan maju 15, dan untuk kelompok lain tolong perhatikan temannya yang didepan dan berikan pertanyaan atau komentarnya!!!”
Murid 15 : ”Yang kami lakukan adalah, karena jumlah anggota kelompok kami 4 orang, agar lebih mudah membaginya kami memotong 1 roti menjadi 4 bagian yang sama dan roti yang 1 lagi pun kami potong menjadi 4 bagian yang sama, sehingga roti tersebut menjadi 8 potongan dan kami berikan satu per satu kepada anggota kelompok . Setelah semua potongan habis, satu orang dari kami mendapat 2 potong yang sama dengan yang lainnya”.
Guru : ”Bagus sekali.. Beri tepuk tangan!!”
Guru : ”Dari kelompok lainnya apakah ada yang ingin menanggapi?”
Kel beta : ”Hal yang dilakukan oleh kelompok delta, sama halnya dengan yang kelompok kami kerjakan. Sedikit menambahkan jadi masing-masing orang dari kelompok kami mendapatkan 2/8 roti.
Guru : ”Yuph.. bagus sekali tanggapan dari kelompok beta”
”Sekarang yang maju adalah kelompok alfa!! Siapa yang mau maju?”
Kel alfa : ”Murid B bu..
Guru : ”Baiklah silahkan maju murid B”
Murid B : ”Hal yang kami lakukan adalah yang sangat mudah. kami membagi satu roti kepada dua orang untuk dibagi sama rata.. Sehingga kami mendapatkan satu dari 4 potong roti. Sehingga setiap orng mendapatkan ¼ roti..
Guru : ”Good job.. dari kelompok lain ada yang memberi tanggapan?
Kel gamma : ”Kami bu..” Hal yang sama dengan yang kami lakukan pula.. bedanya kami tetap menyatukan ke 2 roti tersebut lalu kami potong menjadi 4 bagian. Sehingga masing-masing dari kami mendapat ¼ roti.
Kel epsilon : ”Iidem dengan kel alfa..
Guru : ”Ada yang mau ditanyakan anak-anak?
Murid F : ”Kenapa hasil yang didapat kelompok tidak sama, kelompok saya dan delta setiap orang mendapat 2/8 roti sedangkan kelompok lain ¼ roti?”
Guru : ”Pertanyaan yang bagus.. Ada yang bisa jawab?”
Murid B : ”Saya bu.. Sebenarnya jika kita sama kan roti yang kita masing-masing dapat adalah sama.. karna 2/8 jika kita sederhanakan menjadi = ¼.
Guru : ”Beri tepuk tangan untuk murid B!!!”
(meriah)....
”Jadi kesimpulannya kalian telah bisa memecahkan masalah tersebut dengan cara kalian masing-masing”.
Guru : ”Sekarang kita perkecil kelompok menjadi 4 kelompok saja.. anggota kelompok epsilon silahkan masuk le setiap kelompok yang lain..
(Sehingga kelompok menjadi) :
Kel alfa : A, B, C, D, Q.
Kel beta : E, F, G, H, R.
Kel gamma : I, J, K, L, S.
Kel delta : M, N, O, P ,T.
Guru : ”Semua sudah dapat kelompok?”
Murid : ”Sudah ibuu...”
Guru : ”Seperi tadi lagi, ibu akan memberikan lagi 2 potong roti kepada kalian,.
Bagaimana sehingga 2 roti tersebut dapat kalian bagi secara rata ke setiap anggota kelompok kalian.??” Ibu kasih waktu 15 menit untuk
mengerjakannya..”
Murid : ”Baik buguru..”
(sama seperti diskusi yang pertama tadi, pada saat kelompok mengerjakan soal yang diberikan, guru selalu berkeliling kesetiap kelompok untuk mengamati dan membimbing setiap kelompok)
Guru : (Setelah 15 menit)
”Anak-anak waktu nya sudah habis, jangan ada lagi yang mengerjakan. Sekarang kita akan mengundi, kelompok apa yang akan mempresentasi kan hasil kerja kelompoknya”
(Setelah diundi, yang pertama presentasi adalah kelompok ”beta”)
Murid F : ”Kami memotong masing - masing roti menjadi lima bagian sehingga sepotong roti dapat dibagi lima sama rata, karena rotinya ada dua buah jadi tiap anak mendapat dua potongan tadi. Atau tepatnya tiap anak mendapat 2/10 bagian. Hmm.. betul begitu kan bu?”
Guru : ”Tepat sekali.. Beri tepuk tangan..”
(Ramai)
Ada yang mau memberi tanggapan atau melengkapi lagi anak - anak?”
Kel delta : ”Murid O buu..”
Guru : ”Ya, silahkan murid O”
Murid O : ”Bila semua potongan roti disatukan maka dua potongan sama besar tadi seperti menjadi 1/5 bagian. Jadi sebenarnya sama saja antara 2/10 dan 1/5.”
Guru : ”Ya, benar sekali murid O.. Pecahan 2/10 sama saja atau dapat di sederhanakan menjadi 1/5. Sekarang coba bandingkan, besaran mana antara potongan roti yang 2/8 tadi dengan potongan roti 2/10 barusan?”
Murid : ”Potongan roti 2/8 yang lebih banyak bu..”
Guru : ”Tepat sekali. Nah, sekarang siapa yang bisa menyimpulkan apa yang kita dapat dari kedua percobaan terhadap roti tadi?”
Murid I : ”Saya bu.”
(Guru mempersilahkan)
Makin besar jumlah pembilang suatu bilangan pecahan kemungkinan makin kecilah nilainya.”
Guru : ”Betul itu murid - murid, makin besar pembilang suatu bilangan pecahan semakin kecilah nilai pecahan tersebut, dengan catatan, penyebutnya sama.”
”Mengerti murid - murid?”
Murid : ”Mengerti bu..”
Guru : ”Nah, sekarang coba kerjakan soal - soal ini.”
Setelah itu guru memberi tugas yang harus diselesaikan secara individu untuk mengukur tingkat pemahaman tiap muridnya.

Contoh instrumen soalnya sebagai berikut :

Kerjakan Soal - Soal Dibawah Ini dengan Memberikan Tanda >, <, atau = !
1. 2/3 ... 1/3
2. 4/7 ... 6/7
3. 5/9 ... 7/9
4. 1/2 ... 2/4
5. 1/2 ... 2/3
6. 2/8 ... 1/4
7. 1/5 ... 3/15
8. 4/5 ...5/4
9. 3/4 ... 5/6
10. 3/2 ... 2/3

Selesaikan Soal Cerita Dibawah ini !
1. Bu Ami membuat sebuah cake yang akan dibagikan sama rata kepada ketiga anaknya.. Berapakah bagian untuk masing - masing anaknya?
2. Pa Kukuh memiliki dua buah semangka yang akan dimakannya bersama istri dan ketiga anaknya. Masing - masing anggota keluarga mendapat bagian yang sam banyak. Berapakah bagian untuk masing - masing anggota keluarga Pa Kukuh?
3. Ibu memberikan Ani setengah bagian kue nya, sedangkan kakak hanya mengambil seperempat bagian kue. Siapa yang memiliki lebih banyak bagian kue ibu?
4. Rina memiliki sebuah pita yang panjangnya 6/7 meter. Sisi memiliki pita yang panjangnya 4/5 meter. Sedangkan Tami memiliki pita sepanjang 7/9 meter. Siapakah yang memiliki pita terpanjang?
5. Kebun pak Tani ditanami Jagung 1/3 bagian, kacang 2/4 bagian dan singkong 1/6 bagian. Urutkan tanaman dari yang memiliki lahan paling luas !